Backpacker-an ke Malaysia n’ Singapore #3

Standard

Hari Ke-3 ( Selasa, 10 april 2012 )

Tiba di Singapura

Keesokkan paginya kami melanjutkan penerbangan ke Singapura, dan tentu saja masih dengan tiket promo. Sesampainya di bandara Changi yang terkenal itu kami cukup takjub dengan suaasana yg lebih mirip mall elite daripada bandara. Bandara ini dilengkapi dengan eskalator datar. Jadi, meskipun bandaranya sangat luas kita tidak perlu capek-capek berjalan. Selain itu, disediakan pula skytrain sebagai penghubung antar terminal satu dengan yang lainnya, keren kan?! Oya, kalau capek kita pun bisa istirahat sebentar dan menikmati kursi pijat yang disediakan gratis dan tersebar di setiap gate. Fasilitas internet lengkap dengan komputernya pun tersebar di mana-mana.

Tidak seperti waktu di Malaysia, antrian di imigrasi Singapura tidak terlalu padat dan bahkan terbilang cukup sepi. Namun, entah kenapa sewaktu berdiri antri di depan loket imigrasi rasanya jantung ini berdebar lebih cepat dari biasanya. Mungkin karena teringat perkataan seorang agen travel yang dulu sempat iseng saya temui saat pameran di Jakarta. Ia mengatakan bahwa orang-orang yang berjilbab cukup lebar seperti kami kemungkinan akan ditanya macam-macam oleh petugas imigrasi. Awalnya sih aku tak terlalu menanggapi, namun ketika berhadapan langsung dengan petugas imigrasi ada juga perasaan khawatir. Giliranku pun tiba, aku menyerahkan pasporku dan semacam kartu imigrasi yang telah ku isi ketika di pesawat tadi. Petugas itu pun langsung memeriksanya tanpa bertanya sepatah kata pun padaku. Fiuhh.. Lolos sudah aku masuk Singapura. Hmm.. Ternyata orang agen travel yang waktu itu ku temui hanya menakut-nakutiku saja.

Kemudian kami pun melanjutkan perjalanan dari terminal 1 ke terminal 2 dengan menggunakan skytrain. Skytrain ini mirip seperti monorail yang kami tumpangi di Kuala Lumpur. Dari terminal 2 kami berencana naik MRT menuju penginapan. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya kereta cepat ini pun datang. Oya, sebelumnya kami membeli kartu EZ-Link terlebih dahulu seharga SGD 12. Dengan kartu ini kami tinggal menempelkannya saja di pintu masuk ketika hendak pergi kemana pun dengan MRT tanpa harus beli tiket di loket. Kalau habis, tinggal diisi ulang. Praktis kan??

 

Malam yang Indah di  Merlion Park

Setelah sampai di penginapan, hujan pun turun. Kami memutuskan untuk beristirahat sebentar. Setelah hujan reda, kami berkeliling sembari mencari makanan sebagai pengganjal perut. Seporsi nasi lemak menjadi pilihan kami saat itu. Selain dijamin halal, harga seporsinya lumayan murah yaitu SGD 3. Malam harinya kami naik MRT lagi menuju Merlion Park. Pada jam-jam seperti ini MRT menjadi penuh sesak.  Sesampainya di stasiun Raffles, kami pun kebingungan. Pasalnya kami tidak melihat patung Merlion yang terkenal itu. Yang terlihat hanyalah gedung-gedung yang menjulang tinggi. Setelah bertanya ke beberapa orang barulah akhirnya kami menemukan patung tersebut. Letaknya berada di seberang Fullerton Hotel. Di balik gedung-gedung tinggi ini.

Patung singa bertubuh mirip ikan yang menjadi simbol negara Singapura ini terlihat kokoh dengan cahaya lampu yang menyorot dari bawah lengkap dengan air menyembur keluar dari mulutnya yang langsung jatuh ke sungai. Perahu-perahu wisata dengan lampu sedikit redup sesekali melintas di depan kami. Selain itu, di seberang sana terlihat pula bangunan Esplanade yang jika dilihat sepintas mirip durian. Di sisi lainnya terlihat pula Skypark dan Singapore Flyer dengan gemerlap lampu yang menambah keindahan merlion park saat itu. Pemandangan gedung-gedung sekitar pun tak kalah indahnya. Ramainya pengunjung malam itu pun tak kalah heboh. Rata-rata sibuk berfoto-foto dengan berbagai gaya. Termasuk sepasang pengantin baru yang minta tolong diambilkan fotonya oleh kami. Istrinya menggunakan jilbab sama seperti kami.

Tak lama setelah kami puas berfoto-foto, pertunjukkan laser pun dimulai. Laser berwarna-warni memancar dari sebrang Merlion Park. Tepatnya dari bangunan Skypark yang menjulang kokoh. Laser biru, hijau, pink, ungu menyorot indah secara bergantian. Memancar ke setiap arah secara bergantian. Bangunan di sebelahnya pun ikut berganti warna. Kerlap-kerlip lampu laser ini pun semakin menambah romantisme dan keindahan kota Singapura di malam itu.

Sentosa Island, Pulau Wisata di Ujung Singapura

Sebelum pulang ke Indonesia, pagi harinya kami check out dari hostel tempat kami menginap. Rencananya kami ingin menyempatkan diri untuk berkunjung ke Sentosa Island sebelum ke Bandara. Hari itu kami akan kembali ke Jakarta dengan penerbangan sore hari. Sentosa Island adalah pulau yang sengaja disulap oleh Pemerintah Singapura sebagai pulau wisata. Pulau ini menyajikan beragam pilihan wisata. Tidak hanya pantai pasir putihnya yang indah, tapi juga ada Universal Studios yang sangat terkenal itu.

Sempat juga ada dua kejadian yang tidak mengenakkan saat kami tiba di Vivo mall, tempat kami transit MRT dimana kami akan menaiki Sentosa Ekspress. Yang pertama seorang satpam menghampiri kami sambil menyerahkan brosur yang tak sengaja dijatuhkan salah satu temanku bernama Eva . “Thank you..” Kata Eva sambil meraihnya. Tapi setelah itu, satpam itu menanyai kami. “Are you from Batam? And do you come here by ferry?” Maklum saat itu kami memang membawa tas-tas besar kami karena setelah dari sini kami memang akan langsung ke bandara. “No, we are from Kuala Lumpur.” Jawabku spontan. Ya, memang sebelumnya kami dari Kuala Lumpur. Hufh..mungkin kami dikira imigran gelap dari Batam kali ya?

Kejadian yang kedua, saat tiba-tiba seorang satpam memberhentikan kami untuk memeriksa tas Eva. Entah kenapa cuma Eva yang diperiksa. Sepertinya pemeriksaan random seperti ini biasa dilakukan oleh petugas-petugas di sini. Setelah membuka tasnya dan melihat isinya yang hanya baju-baju, satpam tersebut menyuruhnya untuk menutupnya kembali. Karena sedikit panik, Eva pun kesulitan untuk menutupnya. Satpam itu hanya tersenyum dan berkata, “Don’t worry.. Take your time.” Kami pun jadi ikutan senyum-senyum melihat kepanikan Eva.

Akhirnya setelah berputar-putar di dalam mall akhirnya ketemu juga tempat pemberangkatan monorail Sentosa Ekspress. Tempat yang kami kunjungi pertama kali di Sentosa Island adalah Universal Studios. Bisa berfoto di depan bola dunia lambang Universal Studios rasanya sudah cukup keren bagi kami hehe.. Ya, kami memang memutuskan tidak untuk masuk ke dalam. Selain memang untuk masuk ke dalam harus merogok kocek yang tidak sedikit, kami memang tidak terlalu tertarik masuk ke tempat wisata seperti ini. Lumayan juga uangnya bisa kami belikan oleh-oleh untuk sanak famili. Selanjutnya kami pun menghabiskan hari terakhir di Singapura dengan menikmati pemandangan di sekitar pantai. Pantai Siloso yang bersih dan tertata. Kami tak melihat satu pun sampah berserakan. Berkeliling dengan mobil kereta yang disediakan gratis bagi pengunjung bisa juga menjadi pilihan untuk menikmati suasana pantai dengan cara berbeda.

Puas menikmati suasana pantai, kami mampir ke stand kecil di dekat pintu keluar Sentosa yang menjual aneka souvenir dengan harga miring. Ternyata penjualnya adalah orang asli Surabaya yang sekarang menjadi warga negara Singapura. Pantas saja dia fasih sekali berbahasa Indonesia.

Dari Sentosa, siang itu kami bergegas menuju Bandara Changi. Kami akan pulang ke Jakarta dengan penerbangan sore harinya. Alhamdulillah.. Impian kami terwujud sudah. Selamat datang kembali di Jakarta sobat! 🙂

 

———————————————————–selesai————————————-

25 responses »

  1. mbak mau tanya neh, saya oktober juga mau liburan dari sby ke kl trus lanjut ke singapur naik airsia. klo di malaysia ama singapura airport taxnya kena berapa y? trims.

  2. maaf numpang komen mbak finda nambah jawaban buat rizky..di mlysia ataupun singapura nggak ada tu passanger tax macam di indonesia yang mahal banget.150 rb,itupun perutukannay kita nggak tahu buat apa aja.klu buat perawatan bandara kok ya tetep aja tuh bandaranya nggak ada perbaikan yang signifikan,ada rencana psannger tax lngsung di include di tiket kita unutk perjalanan ke luar negri..nggak tahu tapi kapan pelaksanaan,demikian sharring infonya,makasih and salam backpacker…main ke blog belajaran saya ya…http://www.hatyaitrip2012.blogspot.com/

  3. Mau nanya mbak, waktu booking di the hive gimana caranya ya, trus prosedur pembayarannya apakah harus dp dlu atau bsa kita bayar saat tiba di sana. Terimakasih

  4. Hallo salam kenal mba,mba mau tnya kalau naik pesawat dari KL ke Sing it proses imigrasiny ribet ga dan di kenakan airport tax ga sprti di Jakarta?Ʈƕǎƞƙƴǒǘ.

  5. Untuk pembayaran tiket air asia dri malaysia ke singapore and singapore – jkt kan pake kurs mata uang asing ??? Cara pembayaranya bgmana yahhh ??? Info donk

Leave a reply to irhamni Cancel reply