Category Archives: Traveling

Minggu Pagi yang ‘ Super Sekali ‘

Standard

Minggu pagi yang cerah kali ini, saya memutuskan untuk kembali berpetualang. Tapi petualangan kali ini bukan hanya sekedar jalan-jalan tapi juga cari ilmu. Walaupun tujuan saya kali ini masih di wilayah Jakarta namun tetap saja bagi saya yang tinggal di perbatasan Depok dan Tangerang ini adalah jalan-jalan ke luar kota 😀 (lebay dikit). Asyiknya kali ini saya memilih untuk naik busway.. tidak seperti biasanya kemana-mana mengendarai si item yang bikin item kalau naiknya pas tengah hari bolong hehe.. Dari halte busway Pondok Pinang saya berencana menuju Studio Metro TV di Kedoya. Rutenya Pondok Pinang – Kedoya Green Garden. Setelah itu nyambung naik angkot 09 bercat merah dan turun persis di Metro TV, begitu arahan yang saya terima lewat bbm dari salah seorang teman. Setelah sampai di halte Pondok Pinang, tak lama busway yang saya tunggu pun datang. Busway ini tidak terlalu ramai, sehingga saya pun bisa menempati tempat duduk di wilayah khusus wanita. Sepanjang perjalanan dengan busway saya mencoba menikmati suasana Jakarta yang cukup lengang. Berbeda sekali dengan hari kerja yang selalu semrawut. Perjalanan yang cukup jauh itu pun akhirnya hanya ditempuh selama lebih kurang setengah jam. Setelah itu saya menyambung dengan naik angkot. Alhamdulillah,di sini saya bertemu dengan sekelompok mahasiswi yang juga akan ke stasiun Metro TV.

Ngapain saya ke metro TV? Bukannya stasiun ini belum lama bikin heboh karena sudah menyebarkan berita bahwa kegiatan ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah (dibaca: Rohis) sebagai sarana perekrutan teroris muda?? Mungkin teman-teman ada bertanya seperti ini. Read the rest of this entry

Bahasa Terkadang Sulit Ditebak – Malaysia & Singapura

Standard

Tiba-tiba saya ingin cerita nih seputar bahasa. kenapa begitu? Ya karena menurut saya bahasa itu penting banget dalam memperlancar komunikasi. Sebelumnya saya mau mengingatkan perjalanan saya April 2012 lalu. Pemilihan penggunaan bahasa dimulai saat kami tiba di airport LCCT Malaysia. Saat ingin membeli tiket bus menuju KL Central saya sempat bingung mau pakai bahasa apa hehe.. Walaupun di negara ini banyak yang bisa berbahasa melayu tapi penggunaan bahasa Inggris juga cukup populer. Setibanya di depan loket, si petugas langsung saja bertanya pada saya, “Berapa?” Lalu spontan saya jawab ” Tiga!” . Tapi anehnya dia malah memberi saya hanya 1 tiket. Hufh..piye to mas?? Kayaknya ni orang ga dengerin baik-baik apa emang ga ngerti ya? Lalu saya pun menunjukkan 3 jari saya sambil mengulangi perkataan saya “Tiga!” barulah iya memberi saya tiga buah tiket. Setelah keluar airport kami pun kebingungan mesti naik bus darimana. Akhirnya saya kembali lagi ke loket tadi untuk bertanya. Sesampainya di sana saya kembali ragu untuk menggunakan bahasa Indonesia. Tapi saya putuskan untuk tetap pakai bahasa Indonesia.. Bangga donk dengan bahasa kita sendiri 😀 *ngeles “Ini naik darimana?” seperti perkiraan saya, petugas loket yang tadi tuh emang ga begitu mengerti bahasa saya, dan dia pun bertanya ke teman sebelahnya dan barulah ia menjelaskan. 

Kejadian selanjutnya adalah saat akan check in di Guest house Read the rest of this entry

Oleh – Oleh Mudik | Wisata Air Terjun Cipendok

Standard

Btw, lama juga rasanya ga nengok blog ini sampai-sampai ada banyak pertanyaan yg belum sempat saya jawab yg masuk ke blog ini, sekali lagi mohon maaf ya… Maklum pemilik blog sedang berusaha menikmati bulan Ramadhan kemarin supaya semua target-an selama Ramadhan bisa tercapai *gaya bgd :mrgreen: dan Alhamdulillah sebagian besar tercapai. Tapi sedih rasanya ketika bulan Ramadhan berlalu, masih banyak kekurangan, masih ingin itikaf 😦 Soalnya, kemarin ga bisa lama-lama, padahal jarang-jarang dapat izin itikaf kalau bukan bulan Ramadhan. (duh, jd curcol gini..)

Di lain sisi, datangnya bulan Syawal juga memberikan kegembiraan tersendiri. Pasalnya, inilah saat yang ditunggu-tunggu untuk bisa mudik ke kampung halaman dan bersilaturahim dengan sanak keluarga. Kalau kata Ustadz Yusuf Mansur, Read the rest of this entry

Backpacker-an ke Malaysia n’ Singapore #3

Standard

Hari Ke-3 ( Selasa, 10 april 2012 )

Tiba di Singapura

Keesokkan paginya kami melanjutkan penerbangan ke Singapura, dan tentu saja masih dengan tiket promo. Sesampainya di bandara Changi yang terkenal itu kami cukup takjub dengan suaasana yg lebih mirip mall elite daripada bandara. Bandara ini dilengkapi dengan eskalator datar. Jadi, meskipun bandaranya sangat luas kita tidak perlu capek-capek berjalan. Selain itu, disediakan pula skytrain sebagai penghubung antar terminal satu dengan yang lainnya, keren kan?! Oya, kalau capek kita pun bisa istirahat sebentar dan menikmati kursi pijat yang disediakan gratis dan tersebar di setiap gate. Fasilitas internet lengkap dengan komputernya pun tersebar di mana-mana.

Tidak seperti waktu di Malaysia, antrian di imigrasi Singapura tidak terlalu padat dan bahkan terbilang cukup sepi. Namun, entah kenapa sewaktu berdiri antri di depan loket imigrasi rasanya jantung ini berdebar lebih cepat dari biasanya. Read the rest of this entry

Backpacker-an ke Malaysia n’ Singapore #2

Standard

Hari Ke-2 ( Senin, 9 April 2012) :

Masih di Kuala Lumpur, Malaysia. Keesokan harinya kami mencoba berjalan kaki menyusuri kota Kuala Lumpur dari Bukit Bintang menuju China Town di Petaling street. Dengan sesekali bertanya, kami terus menyusuri jalan-jalan di belakang gedung-gedung bertingkat. Kami pun sempat melewati proyek pembangunan gedung di mana beberapa pekerja sempat memandangi kami yang mungkin terlihat asing bagi mereka. Kami terus saja berjalan seolah tak peduli dengan pandangan tersebut. Setelah menyusuri jalan cukup lama, aku pun mencoba bertanya kepada sosok wanita India yang kebetulan lewat. Dengan ramahnya, ia mencoba menjelaskan arah menuju China Town. Aksen bahasa Inggrisnya yang cukup jelas memudahkanku untuk memahami apa yang ia katakan. Ia mencoba memberi tahukan jalan pintas menuju China Town kepada kami. Namun, ternyata memang tidak mudah menemukan lokasi tersebut. Karena jalan-jalan di sini terlihat begitu asing bagi kami. Setelah sekitar 15 menit berjalan, akhirnya kami pun menemukan kawasan tersebut. Ya, sebuah gapura besar bertuliskan Petaling Street dan lampion-lampion yang menghiasi kawasan ini memang menjadi ciri khas China Town. Namun,sepertinya kami datang terlalu pagi sehingga banyak toko yang masih tutup. Selang beberapa menit berkeliling, akhirnya kami menemukan toko souvenir yang kami cari. Setelah membeli beberapa souvenir, kami pun melanjutkan perjalanan dengan bus hop on hop off menuju KL Central. Dari sini, kami berencana melanjutkan perjalanan ke Batu Caves, sebuah kawasan kuil Hindu yang cukup terkenal di Kuala Lumpur.

Batu Caves dan Patung Raksasa

Hari ini saatnya kami mengunjungi salah satu tempat wisata yang terkenal dengan patung dewa raksasanya. Ya, kami ke kawasan batu caves di mana setiap orang bebas masuk ke kawasan peribadatan umat Hindu ini tanpa dikenai biaya sepeser pun. Lumayan wisata gratisan hehe.. Untuk mencapai kawasan tersebut kami menggunakan commuter dari KL Central dengan biaya RM 1. Setau kami inilah cara paling efektif dan efisien untuk menuju ke sana. Kami turun di tempat pemberhentian terakhir yaitu Batu Caves. Dari stasiun tempat kami turun sudah terlihat sangat jelas, patung besar yang menghiasi kawasan tersebut. Ada 2 patung raksasa di sana. Yang pertama, patung raksasa berwarna hijau muda. Dan yang satunya patung raksasa berwarna keemasan. Tingginya sekitar 40 m. Selain itu, Read the rest of this entry

Backpacker-an ke Malaysia n’ Singapore #1

Standard

Alhamdulillah, salah satu impian saya dan dua teman saya untuk bisa backpacker-an ke LN terwujud. Dengan berbekal info dari om google dan buku travelling plus budget minim, akhirnya kami  memberanikan diri utk berangkat backpacker-an selama 4 hari 3 malam ke Malaysia dan Singapore. Sebenarnya kami berencana berangkat  backpacker-an akhir tahun 2011 yang lalu. Tapi sayangnya karena kesibukan masing-masing kami belum sempat booking tiket. Begitulah kalau niat tanpa action hhe.. Sampai akhirnya kami benar-benar berburu tiket online pada bulan Desember 2011 untuk keberangkatan di awal April 2012 ini. Ternyata mencari tiket untuk bulan April tidak semudah yg kami bayangkan. Semua tiket yg kami inginkan sudah full booked. Tapi Alhamdulillah akhirnya kami berhasil mendapatkan tiket Jakarta-Kuala Lumpur dg basic price Rp. 359.000 dari AirAsia untuk keberangkatan tanggal 8 April 2011 pukul 08.35 pagi. Tapi setelah ditambah biaya full surcharge, biaya bagasi, biaya pesan tempat duduk,dll totalnya membengkak jadi 500rb-an per orang. Gak apa-apa deh! Alhamdulillah udah ada titik terang.

Oya, rute perjalanan kami adalah Jakarta-Kuala Lumpur, Kuala Lumpur-Singapore, Singapore-Jakarta. Semuanya via AirAsia dan tentu saja cari tiket yg promo :mrgreen: dan total biaya yg kami keluarkan per orang untuk biaya 3 rute perjalanan tsb sekitar 1,3 jt-an/org . Tadinya untuk rute KL-Singapore kami berencana naik bus seperti saran dari buku traveling ala backpacker, tapi setelah dipikir-pikir lagi ternyata harga tiket bus tidak jauh berbeda atau bahkan ada yg sama dengan harga tiket pesawat promo. Selain itu, perjalanan dengan bus memakan waktu yg lumayan lama yaitu sekitar 4-6 jam perjalanan juga menjadi pertimbangan kami. Oleh sebab itu kami memutuskan untuk naik  pesawat saja supaya lebih efektif.

Tips dari  saya, untuk lebih efisien jangan bawa barang terlalu banyak (max.7 kg) supaya bisa masuk kabin dan tak perlu mengeluarkan biaya untuk bagasi.. Dan kalau pun harus pakai bagasi, sebaiknya pesan online. Karena lumayan banget selisihnya. Pengalaman kemarin untuk perjalanan KL-Sing kami tidak pesan bagasi jadi ada biaya tak terduga untuk bagasi yg cukup mahal sekitar RM 60 untuk 10 kg. Lumayan kan?? (Tp untungnya kami bagi 3 jd masing-masing RM 20) :mrgreen:

Masuk ke detail perjalanan kami.

Hari ke-1 (Minggu, 8 April 2012) :

Kami berangkat menuju airport pukul 5 pagi dengan tas ransel di punggung.. ala backpacker banget deh! hhe.. dan sampai di sana sekitar pukul 6. Setelah check-in dengan membayar airport tax sebesar Rp.150.000 serta melewati imigrasi, kami menunggu 2 jam di ruang tunggu untuk boarding. Lama bgt ya.. Tapi ga apa-apa lah yg penting sudah sampai airport. Eh ternyata terminal 3 Soeta yg baru itu bagus juga lho..hehe.. Baru pertama kali masuk sini soalnya, biasanya di Terminal 1.

Oya, kalau mau ke LN jangan bawa minum atau buah-buahan ya . Sudah pasti di ambil sama petugas . Oya, botol air mineral kosong juga ga boleh. Soalnya waktu salah satu teman saya mau bawa botol air mineral bermerek yg udah kosong ternyata tetep ga dibolehin sama petugas . Walaupun kita kekeh bilang kalau ini cuma botol kosong tapi tetep aja ga boleh. Jadi, bawa tempat air minum biasa aja ya..

Akhirnya kami terbang juga ke Kuala Lumpur. Penerbangan ke sana memakan waktu sekitar 2 jam. Sampai di sana pukul 11.30 karena perbedaan waktu dengan Jakarta sekitar 1 jam lebih dulu di KL. Adzan dzuhur di sana sekitar pukul setengah 2. Kami langsung naik Aerobus berwarna kuning yg mangkal tidak jauh dari pintu keluar LCCT untuk menuju KL central, biayanya RM 8 / orang. Bus nya mirip-mirip patas AC lah kalau di Jakarta. Perjalanan ke sana memakan waktu sekitar 1 jam. Sepanjang jalan kami melihat hamparan perkebunan sawit.

Sampai di KL central kami membeli tiket terusan Bus Hop on Hop off yang memang diperuntukkan untuk turis. Harganya RM 38 dengan masa berlaku 24 jam. Dengan menaiki bus tingkat ini, Read the rest of this entry